Pengertian dan Konsep E-Business
Konsep
E-Business
E-business adalah aktifitas bisnis
dengan memanfaatkan jaringan komputer dan internet. Tidak hanya transaksi
pembelian dan penjualan tetapi juga melingkupi keselurunan kegiatan dan fungsi
dari perusahaan tersebut, seperti pertukaran informasi, komunikasi, kolaborasi,
riset dan sebagainya. E-business bisa terjadi dalam berbagai bentuk tahapan
tergantung dari tingkat pemamfaatan jaringan komputer dan Internet, dengan kata
lain seberapa digital perusahaan tersebut. Kita dapat melihat dua sisi ekstrim,
sisi pertama adalah perusahaan tradisional. Sisi kedua adalah perusahaan
e-business murni di mana segalanya berbentuk elektronis, dari produk atau jasa
yang ditawarkan, prosesnya sampai dengan pengirimannya.
Adapun contoh dari e-business murni
adalah kalau kita memesan buku di www.Amazon.com. Proses pemesanan buku sampai
pembayaran ditangani secara elektronis yang kemudian dikirimkan ke alamat
pemesan lewat kurir. E-cooperation mengintegrasi filosofi bisnis, strategi,
proses dan organisasi nya untuk memungkinkan konsumen berinteraksi dengan
perusahaan untuk mempelajari, menggunakan sumber daya bersama, dan menerima
jasa, melalui berbagai jalur dan rekanan setiap saat. E-business tercipta
ketika konsumen dan partnernya berinteraksi pada semua level secara elektronis.
E - business bukan hanya pemasaran,
pembelian dan penjualan melalui internet, tetapi juga meningkatkan kinerja
bisnis melalui konektivitas untuk meningkat kan pelayanan dan mengurangi biaya,
serta membuka jalur baru dan mentransformasi persaningan baru.
Dengan E - business kita dapat
menghilangkan perbedaan waktu global dan wilayah geografis serta hemat. Selain
itu peningkatan kinerja perusahaan dapat lebih baik. Ketika melakukan bisnis di
Internet, ada lima kemungkinan bentuk hubungan bisnis berdasarkan transaksinya,
yaitu:
- Business to consumer. Pada bisnis ini transaksi yang terjadi adalah antaramperusahaan dengan konsumen atau pelanggan perorangan.
- Business to business. Kebanyakan model bisnis ini terjadi antara perusahaan yang satu dengan perusahaan lainnya.
- Consumer to consumer. Pada kelompol ini, konsumen langsung menjual produk ke konsumen yang lain. Contohnya adalah individu yang melakukan penjualan melalui pemasangan iklan ke internet.
- Consumer to business. Kategori ini termasuk perorangan yang menjual produk atau jasa langsung ke organisasi atau perusahaan.
- Intrabusiness e-business. Dalam kategori ini termasuk segala aktivitas organisasi yang kebanyakan dilakukan dalam lingkup intranet perusahaan yang melibatkan pertukaran barang, jasa dan informasi.
Ada beberapa model business-to-business yang sering
dilakukan, misalnya:
- Aggregator: seperti Chemdex yang membantu konsumen pada pasar yang ter- fragmentasi untuk memilih produk dan harga dengan cara menyediakan harga terbaru dan terkini, informasi produk, serta kontak untuk layanan.
- Online auctioner: Seperti Adauction, yang menawarkan jalur yang handal untuk penjualan, serta memungkinkan penjualan pada harga yang terbaik
- Exchange: seperti NTE, yang memungkinkan pemberian harga saham pada harga yang murah.
Tahap E -
business
Ada empat tahap pemanfaatan jaringan
komputer dan Internet untuk tujuan e-business, di mana terjadi transformasi
perusahaan tradisional ke e-business. Empat tahapan itu adalah sebagai berikut
- Tahap pertama : Mendayagunakan komputer
Komputer menawarkan berbagai keuntungan bagi sebuah
bisnis yaitu banyak dana dan waktu yang dapat dihemat, dan meningkatkan
produktivitas. Kita dapat menyusun laporan keuangan, membuat daftar persediaan
bahkan membuat materi perusahaan.
- Tahap kedua : Mendayagunakan jaringan dan internet
Apa yang ditawarkan jaringan komputer dan internet
bagi sebuah bisnis? Meningkatkan kemampuan koordinat dan komunikasi, baik itu
internal maupun eksternal, yang pada akhirnya dapat diterapkan untuk
meningkatkan produktivitas. Untuk kepentingan tersebut kita dapat memanfaatkan e-mail,
IRC maupun mailing list.
- Tahap ketiga: Membangun dan mendayagunakan web
Web menawarkan informasi selama 24 jam. 7 hari
dalam seminggu. Anda dapat berbagi informasi dengan pelanggan sekaligus
menjaring pelanggan baru.
- Tahap keempat: E – commerce
Pada tahap ini, perusahaan telah mempersiapkan
dan membangun fasilitas transaksi online baik dengan pelanggan maupun dengan
para supplier atau dengan pihak lain yang berkepentingan dengan web.
Sasaran
E-business
Sasaran dari e-business adalah pasar
secara elektronis atau sering disebut market. Menurut Forrester Research, telah
terjadi perkembangan yang sangat fantastis terhadap jumlah komputer yang
terhubung dalam Internet, termasuk penggunanya. E - business market ini menyimpan
peluang omset yang besar yang dapat diperebutkan oleh para pebisnis.
Namun, untuk melakukan bisnis
melalui Intenet ini harus benar-benar memperhatikan tentang produk-produk dan
jasa apa yang akan dipasarkan, mengingat orang-orang yang terkait dengan e -
business ini berasal dari berbagai tempat, pulau, negara bahkan belahan dunia
yang sangat heterogen baik itu dalam hal kebutuhan, minat maupun budayanya.
Hanya produk-produk yang secara global menjadi kebutuhan masyarakat dan
memiliki standar kualitaslah yang dapat dipasarkan melalui internet.
Produk-produk ini antara lain:
Produk yang berupa informasi, misalnya koran, majalah,
jurnal, dan lain- lain.
·
Produk
hiburan, misalnya film, poster, kalender, dan lain-lain
·
Produk
simbol, misalnya tiket pesawat, tiket kereta, reservasi hotel, dan lain-lain.
·
Produk jasa
misalnya pendidikan, telemedicine, konsultasi jarak jauh dan lain-lain.
·
Produk
barang misalnya buku, bunga, komputer, dan lain-lain.
·
Produk
keuangan, misalnya tabungan, transaksi kliring, asuransi, dan lain-lain.
Bisnis tradisional yang bergeser ke
e-business akan berhasil dengan baik. jika terbentuk komunitas dan salah satu
dasar untuk membentuk komunitas adalah kepercayaan. Amerika Serikat berhasil
mempelopori e - business ini karena memiliki high trust society yang
masyarakatnya telah lama memiliki kebiasaan berbelanja melalui katalog dan
pesanan via pos. Selain itu juga didukung oleh undang-undang yang menjamin
perdagangan yang fair dan keamanan setiap pembayaran serta setiap barang yang
dibeli apabila cacat atau rusak akan dapat dikembalikan.
Indonesia belum menjadi high trust
society, sehingga kehadiran e - business ini tampaknya masih lambat
perkembangannya. Di samping itu menurut AC Nielse, orang Indonesia masih
sedikit yang melakukan akses internet dari rumahnya sendiri. Adapun data
selengkapnya adalah 52% mengakses dari kantor, 26% dari warnet, 19% dari
kampus, 13% dari rumah saudara, 11% dari rumah sendiri dan 1% dari perpustakaan.
Dari pengamatan di lapangan, tampaknya sebagian besar masih orang menggunakan
Internet hanya sebagai ajang gaul dari pada untuk bisnis.
0 komentar:
Posting Komentar