About

Selasa, 07 April 2015

Permasalahan Sistem Terdistribusi

Permasalahan & Tantangan  yang terjadi pada  Pengolahan Sistem Terdistribusi





Sistem terdistribusi adalah sekumpulan prosesor yang tidak saling berbagi memori atau clock dan terhubung melalui jaringan komunikasi yang bervariasi, yaitu melalui Local Area Network ataupun melalui Wide Area Network. Prosesor dalam sistem terdistribusi bervariasi, dapat berupa small microprocessor, workstation, minicomputer, dan lain sebagainya
Sistem Terdistribusi adalah satu sistem dimana beberapa komputer pada jaringan saling berkomunikasi, berkoordinasi, dan bekerja sama dengan cara saling bertukar pesan (messages).

Permasalahan pada Sistem Terdistribusi
Pada Sistem Terdistribusi permasalahan yang sering muncul meliputi aspek-aspek berikut:
1.      Software
Bagaimana merancang dan mengatur software dalam distribusi sistem. Kesulitan yang akan dihadapi, antara lain : bahasa pemrograman yang akan digunakan, operating system, dll.
2.      Jaringan
Ketergantungan pada infrastruktur jaringan menjadi pertimbangan utama dalam merancang dan mengimplementasikan sistem.
3.      Keamanan
Masalah keamanan muncul karena dalam sistem terdistribusi, kita akan menemukan proses berbagi (share) data atau berbagi sumber daya.

Selain permasalahan - permasalahan yang akan dihadapi terdapat tantangan – tantangan dalam sistem terdistribusi. Untuk mengembangkan suatu sistem terdistribusi, perlu diperhatikan beberapa aspek yang merupakan suatu tantangan bagi para pegembang Sistem Terdistribusi yaitu sebagai berikut :
a.      Keanekaragaman (heterogeneity)
Sistem Terdistribusi mampu mendukung berbagai jenis sistem operasi, perangkat keras dan perangkat lunak. Misalnya SisTer dalam kantor masih dapat berjalan dengan baik meskipun terdiri dari komputer yang masih baru dan komputer yang sudah lama.

b.      Keterbukaan (openness)
Pengambangan Sistem Terdistribusi yang dilakukan dengan menambahkan komponen-komponen baru yang dapat dilakukan oleh programmer yang berbeda-beda. Misalnya menambahkan program sistem layanan bank tidak harus dilakukan oleh orang yang menciptakan program tersebut, tetapi dapat dilakukan oleh programmer lain.

c.       Keamanan (security)
Sistem Terdistribusi harus dapat menyediakan keamanan yang memadai bagi sumber daya yang digunakan bersama dan pesan yang dihantarkan dalam sistem. Misalnya PIN dari mesin ATM dikirimkan secara tersamar ke basisdata bank.

d.      Skalabilitas (scalability)
Ukuran Sistem Terdistribusi dapat diubah dan tetap dapat berjalan dengan baik. Perubahan dapat dilakukan dari segi jumlah pengguna maupun dari segi kekuatan perangkat keras komputer-komputer dalam Sistem Terdistribusi itu sendiri.

e.       Penanganan Masalah (error-handling)
Kerusakan yang terjadi pada satu komputer dalam Sistem Terdistribusi tidak mempengaruhi kinerja sistem secara keseluruhan. Misalnya sekumpulan komputer yang memantau kegiatan umum gunung berapi. Apabila salah satu komputer mati, sistem tersebut masih dapat bekerja sehingga proses pemantauan dapat terus berjalan.

f.       Kebersamaan (conccuriency)
Apabila terjadi permintaan secara bersamaan, Sistem Terdistribusi tidak akan menjad kacau. Misalnya permintaan data dari basis data bank dapat dilakukan oleh beberapa orang teller dalam waktu yang bersamaan.

g.      Penyembunyian (transparency)
Dalam beberapa buku berbahasa Indonesia, istilah tersebut juga sering disebut transparansi, walaupun sebenarnya kurang tepat. Penyembunyian membuat beberapa aspek distribusi tidak tampak oleh pengguna. (dharma oetomo, 2006)


Referensi :




2 komentar:

wah mantep ni artikelnya, mayan nambah referensi dalam matkul System Terdstribusi, oh ya perkenalkan nama saya Yuli Suseno dari kampus ISB Atma Luhur

Terimakasih kakak atas artikel nya, terus tulis artikel lainnya ya kak. Artikel ini bisa membantu saya dalam tugas kuliah. O iya, perkenalkan nama saya Putri Amelia Nim 1622520017 dari kampus ISB Atma Luhur

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More