Permasalahan & Tantangan yang terjadi pada Pengolahan Sistem Terdistribusi
Sistem
terdistribusi adalah sekumpulan prosesor yang tidak saling berbagi memori atau
clock dan terhubung melalui jaringan komunikasi yang bervariasi, yaitu melalui
Local Area Network ataupun melalui Wide Area Network. Prosesor dalam sistem
terdistribusi bervariasi, dapat berupa small microprocessor, workstation, minicomputer,
dan lain sebagainya
Sistem
Terdistribusi adalah satu sistem dimana beberapa komputer pada jaringan saling
berkomunikasi, berkoordinasi, dan bekerja sama dengan cara saling bertukar
pesan (messages).
Permasalahan
pada Sistem Terdistribusi
Pada
Sistem Terdistribusi permasalahan yang sering muncul meliputi aspek-aspek
berikut:
1. Software
Bagaimana merancang dan
mengatur software dalam distribusi sistem. Kesulitan yang akan dihadapi, antara
lain : bahasa pemrograman yang akan digunakan, operating system, dll.
2. Jaringan
Ketergantungan pada
infrastruktur jaringan menjadi pertimbangan utama dalam merancang dan
mengimplementasikan sistem.
3. Keamanan
Masalah keamanan muncul karena
dalam sistem terdistribusi, kita akan menemukan proses berbagi (share) data
atau berbagi sumber daya.
Selain
permasalahan - permasalahan yang akan dihadapi terdapat tantangan – tantangan
dalam sistem terdistribusi. Untuk mengembangkan suatu sistem terdistribusi,
perlu diperhatikan beberapa aspek yang merupakan suatu tantangan bagi para
pegembang Sistem Terdistribusi yaitu sebagai berikut :
a.
Keanekaragaman (heterogeneity)
Sistem Terdistribusi mampu mendukung
berbagai jenis sistem operasi, perangkat keras dan perangkat lunak. Misalnya
SisTer dalam kantor masih dapat berjalan dengan baik meskipun terdiri dari
komputer yang masih baru dan komputer yang sudah lama.
b. Keterbukaan
(openness)
Pengambangan Sistem Terdistribusi
yang dilakukan dengan menambahkan komponen-komponen baru yang dapat dilakukan
oleh programmer yang berbeda-beda. Misalnya menambahkan program sistem layanan
bank tidak harus dilakukan oleh orang yang menciptakan program tersebut, tetapi
dapat dilakukan oleh programmer lain.
c. Keamanan (security)
Sistem Terdistribusi harus dapat
menyediakan keamanan yang memadai bagi sumber daya yang digunakan bersama dan
pesan yang dihantarkan dalam sistem. Misalnya PIN dari mesin ATM dikirimkan
secara tersamar ke basisdata bank.
d. Skalabilitas
(scalability)
Ukuran Sistem Terdistribusi dapat
diubah dan tetap dapat berjalan dengan baik. Perubahan dapat dilakukan dari
segi jumlah pengguna maupun dari segi kekuatan perangkat keras
komputer-komputer dalam Sistem Terdistribusi itu sendiri.
e. Penanganan
Masalah (error-handling)
Kerusakan yang terjadi pada satu
komputer dalam Sistem Terdistribusi tidak mempengaruhi kinerja sistem secara
keseluruhan. Misalnya sekumpulan komputer yang memantau kegiatan umum gunung
berapi. Apabila salah satu komputer mati, sistem tersebut masih dapat bekerja
sehingga proses pemantauan dapat terus berjalan.
f. Kebersamaan
(conccuriency)
Apabila terjadi permintaan secara
bersamaan, Sistem Terdistribusi tidak akan menjad kacau. Misalnya permintaan
data dari basis data bank dapat dilakukan oleh beberapa orang teller dalam
waktu yang bersamaan.
g. Penyembunyian
(transparency)
Dalam beberapa buku berbahasa
Indonesia, istilah tersebut juga sering disebut transparansi, walaupun
sebenarnya kurang tepat. Penyembunyian membuat beberapa aspek distribusi tidak
tampak oleh pengguna. (dharma oetomo, 2006)
Referensi
:
2 komentar:
wah mantep ni artikelnya, mayan nambah referensi dalam matkul System Terdstribusi, oh ya perkenalkan nama saya Yuli Suseno dari kampus ISB Atma Luhur
Terimakasih kakak atas artikel nya, terus tulis artikel lainnya ya kak. Artikel ini bisa membantu saya dalam tugas kuliah. O iya, perkenalkan nama saya Putri Amelia Nim 1622520017 dari kampus ISB Atma Luhur
Posting Komentar